Islam mengangkat setinggi-tingginya deraja suami yang salih dan istri yang saliah. Suami yang salih adalah suami yang berpegang teguh dengan syariat agama dalam segenap urusan keluarganya. Ia tunaikan kewajibannya, baik kewajiban berhubungan dengan Tuhannya keluarga, maupun orang yang menjadi tanggung jawabnya dengan penuh tanggung jawab dan ketulusan hati.
Disamping itu tidak serakah, tidak menuntut yang berlebihan, bahkan lebih dari itu, lapang dada bila hak yang semestinya ia dapatkan ternyata kurang dari yang seharusnya. Ia pantang menyianyiakan kewajiban, bahkan ia tunaikan terlebih dahulu kewajibannya sebelum menuntut haknya.
Sedangkan istri yang salihah adalah uang taat kepada Tuhannya, mempergauli suaminya dengan baik, tidak menyia-nyiakan kewajiban, serta tidak menuntut haknya lebih banyak dari yang semestinya.
Suami yang salih tentu akan membahagiakan istrinya, begitu juga istri yang salihah, ia akan membahagiakan suaminya.
Dalam rangka mewujudkan kebahagian suami isteri tersebut, Rasulullah menghimbau kepada mereka supaya berperilaku dengan akhlakul karimah. Hal ini perlu diwujudkan untuk menegakkan keharmonisan keluarga sekaligus mensejahterakan masyarakat.
Salah satu perilaku suami yang salih adalah menggauli dan berinteaksi isteri dengan baik.
Dari Abu Hurairah ra Rasulullah bersabda, “Orang mukmin yang paling sempurna adalah yang paling baik akhlaknya, dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap isterinya.”(HR Tirmizi dan Abu Daud)
Sabda beliau lagi,”Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap isterinya. Dan saya adalah yang paling baik terhadap isteri”(HR Thabrani, Tirmizi
Sabda beliau lagi:”Tidakah memuliakan wanita kecuali orang mulia, tidaklah yang menghinakan wanita kecuali orang yang keji perbuatannya.”HR Ibnu Asakir.
Itulah persaksian agung Rasulullah bagi suami yang salih, sebuah persaksian kebajikan sekaligus persaksian kesempurnaan iman serta akhlak mulia.
Adapun sabda Rasulullah mengenai isteri yang salihah, “Dunia adalah perhiasan, dan sebaikbaik perhiasan adalah wanita yang salihah”(HR Muslim). Sabdanya lagi, “Harta yang lebih utama adalah mulut yang berzikir, hati yang bersyukur, dan SEORANG ISTERI SOLIHAH YANG MEMBANTU SUAMI MENEGAKKAN IMANNYA”
Dari Ibnu Abbas berkata, “Maukah aku beritakan tentang sebaik-baik simpanan/perbendaharaan seseorang? Ia adalah wanita yang salihah. Bila suaminya memandangnya ia menyenangkan, bila suaminya memerintahkan ia taat dan bila suaminya tiada ia menjaga kehormatannya”HR Abu Daud.
Dari ummu Salamah ra. Rasulullah bersabda,”Barangsiapa diantara wanita meninggal, sedangkan suami dalam keadaan rida kepadanya maka ia masuk surga”HR Tirmizi.
Itulah persaksian dan sanjungan Rasulullah terhadap wanita yang salihah. Dialah seindah-indah hiasan dan sebaik-baik harta simpanan bagi suami, dan dialah para ahli surga.
Wahai suami isteri yang salih dan salihah, hiasilah dirimu dengan perangai orang-orang yang salih, yaitu dengan cara menapaki jejak hidup Rasulullah, para isterinya (ummahatul mukminin) dan para sahabat Nabi besrta dengan isteri-isteri mereka. Karena merkalah sebaik=baik suami dan isteri mereka adalak sebaik-baik isteri. Dan dengan cara itu insya Allah, akan dapat meraih kehidupan yang baik, kebahagiaan rumah tangga yang abadi (langgeng) didunia serta kenikmatan yang tiada berakhir diakhirat.
Sumber: Cara Membahagiakan Isteri
0 komentar:
Posting Komentar