Menuju Parpol Islam Modern
Maka saat ini perlu dilakukannya revitalisasi isu oleh parpol Islam sebagai basis kampanye politik ke depan. Isu “Negara Islam” dan “Piagam Jakarta” tampaknya tak mampu menguatkan identifikasi pemilih muslim kepada parpol Islam
Justru isu seperti penguatan dan penyelamatan nilai-nilai keluarga menjadi menarik bagi pemilih muslim, sebagaimana terangkum dalam gerakan anti pornoaksi dan pornografi yang secara konsisten diperjuangkan oleh PKS. Dan terbukti PKS tidak tergerus suaranya dalam pemilu 2009, meski juga hanya mampu menaikkan dukungan 1,09 persen saja.
Pada sisi lain, parpol Islam mengalami defisit tokoh dan sebagian justru mengalami konflik internal sebagaimana terjadi pada Gus Dur dengan PKB dan Amien Rais dengan PAN. Proses regenerasi belum berjalan dengan baik sehingga mengakibatkan terjadinya stagnansi politik internal. Oleh karenanya parpol Islam harus melakukan modernisasi partai berbasis manajemen modern dan meritokrasi yang rasional.
PKS dapat menjadi role model yang baik bagi pengembangan parpol yang modern. Hal tersebut kemudian menjadi solusi jitu bagi problem akut parpol atas ketergantungannya pada figur tokoh tertentu. Sehingga PKS tidak mengenal adanya dinasti politik, karena sistem perebutan pengaruh politik dilakukan melalui meritokrasi yang rasional.
Parpol Islam juga harus mampu melakukan diversifikasi pemilih, dengan melakukan penetrasi pemilih muslim non –ideologis yang selama ini berada dalam ceruk pemilih mengambang (Swing voters). Oleh karenanya perlu dilakukan pembentukan citra baru pada parpol Islam.
Parpol Islam harus tidak lagi menampilkan citra yang kaku, inklusif dan ideologis, melainkan justru tampil segar, ringan dan pluralis. Dan sekali lagi PKS mampu menunjukkan bagaimana reinkarnasi citra tidak berarti mengubah orientasi partai secara keseluruhan. Ideologi tetap di kanan dan isu didorong ke tengah, menjadi begitu sukses ditangan PKS.
Perubahan substansial harus dilakukan oleh parpol Islam di tengah gencaran partai tengah yang terus menggurita seperti Demokrat, Golkar, Hanura dan Gerindra. Parpol Islam harus berbenah dalam kompetisi yang semakin keras dan menjadi modern adalah pilihan utamanya.
Tidak perlu terlalu jauh untuk menjadikan parpol lain di manca Negara sebagai role model. Cukup berkaca pada PKS dan parpol Islam akan mendapati beragam pelajaran penting, bagaimana sebuah partai Islam modern dibangun tanpa harus mengorbankan orientasi dan ideologi partai. Selamat belajar dan berbenah parpol Islam!
Karel Susetyo
Analis Politik Charta Politika
Sumber : = "Sabili Cyber.Com"
0 komentar:
Posting Komentar